Assalamualaikum Wr. Wb
Kali ini kami ingin berbagi tentang Kesehatan Lingkungan dan lebih spesifik dalam pembahasan Pencemaran Udara
Cekidot!!!
Untuk lebih lengkapnya silahkan download DISINI
Terimakasih, Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya para pembaca blog saya ini
Akhir kata Wassalammualaikum Wr. Wb.
Kesehatan Lingkungan - Pencemaran Udara
Kali ini kami ingin berbagi tentang Kesehatan Lingkungan dan lebih spesifik dalam pembahasan Pencemaran Udara
Cekidot!!!
PENCEMARAN UDARA
Diajukan untuk
memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Dasar Kesehatan Lingkungan
DISUSUN OLEH:
ADE
MELANDA SEPTRIANA
|
NIM : R.17.02.001
|
ALDI
PRISTY GHAMELY. S
|
NIM : R.17.02.002
|
MILA
KHOLILAH
|
NIM : R.17.02.016
|
SITI
KHUSNULKHOTIMAH
|
NIM : R.17.02.020
|
YAYASAN INDRA HUSADA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU
INDRAMAYU
2018
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah
atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul pencemaran
udara.
Dalam penyusunan ini kami banyak mendapatkan saran,
dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang
merupakan pengalaman yang tidak diukur secara materi, namun dapat membuka mata kami bahwa sesungguhnya pengalaman dan
pengetahuan tersebut adalah guru terbaik bagi kami. Oleh karena itu dengan segala
hormat kami
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs.
H. Turmin, B.Sc., Selaku Ketua Yayasan Indra Husada Indramayu
2. Heri
Sugiarto, S.KM., M.kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indramayu
3. Muhamad
Fauzi, S.KM.,M.P.H selaku Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat
4. Wahyudin,
S.KM selaku Wali Kelas Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Tahun Akademik
2017/2018
5. Depi
Yulyanti, S.KM., M.Kes selaku Dosen Dasar Kesehatan
Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indramayu
6. Semua
pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat
banyak membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam penyususan makalah ini, kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan
dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan
tersebut tidak menutup diri terhadap
segala saran dan kritik bagi diri kami. Akhir kata kami ucapkanTerima
Kasih
Indramayu,
April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA
B. PROSES PENCEMARAN UDARA
C. JENIS PENCEMARAN UDARA
D. AKIBAT PENCEMARAN UDARA
F. STANDARD KUALITAS DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA DI DALAM
DAN LUAR RUANGAN
G. DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI DALAM DAN DI
LUAR RUANG
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kesehatan lingkungan adalah
suatu ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan antara lingkungan dan manusia,
ilmu dan juga seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi
yang bersih, sehat, nyaman dan aman serta terhindar dari berbagai macam
penyakit.
Udara menunjuk kepada
campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak
berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya
angina yang menggerkan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam.
Pencemaran udara adalah
kehadiran satu atau lebih subtansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, menggangu
estetika dan kenyamanan, atau properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa gangguan fisik seperti
polusi suara, radiasi, atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.
B. TUJUAN
1.
Tujuan
Umum
Tujuan umum dibuatnya
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar kesehatan
lingkungan dan mahasiswa dapat mengetahui mengenai pencemaran udara.
2.
Tujuan
Khusus
Tujuan khusus dibuatnya makalah ini yaitu;
a.
Agar
mahasiswa mengetahui dampak yang di timbulkan oleh pencemaran udara.
b.
Agar
mahasiswa mengetahui penyebab pencemaran udara.
c.
Agar
mahasiswa memahami tentang bahaya pencemaran udara bagi kesehatan
C. RUMUSAN
MASALAH
Rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.
Apa
yang dimaksud pencemaran udara?
2.
Jelaskan
jenis polutan udara?
3.
Bagaimana
standard kualitas dan tingkat pencemaran udara di dalam dan di luar ruang?
4.
Apa
saja dampak pencemaran udara terhadap kesehatan di dalam ruang?
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini beberapa definisi pencemaran udara.
1.
Hendy
C. Perkins (1974) polusi udara adalah hadirnya satu atau beberapa kontaminan di
dalam udara atsmofer seperti: debu, gas, kabut, bau-bauan, asap, atau uap dalam
kualitas yang banyak dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya udara,
sehingga menimbulkan gangguan pada manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
benda atau tanpa alas an yang jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian
kehidupan organisme maupun benda.
2.
Soedirman
(1973) Polusi udara diartikan sebagai adanya bahan atau zay-zat asing dalam
jumlah yang dapat menyebabkan perubahan komposi atmosfer normal.
3.
Glolier’s Encyclopedia International, Polusi udara adalah keadaan dimana kedalam uadara
atmosfer oleh suatu sumber, baik melalui aktivitas manusia maupun alamiah
dibebaskan satu atau beberapa bahan atau zat-zat kedalam kualitas maupun batas
waktu tertentu yang secara karakteristik dapat atau memiliki kecenderungan
dapat menimbulkan ketimpangan susunan udara atmosfer secara ekologis, sehingga
mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi kehidupan satu atau kelompok organisme
maupun benda-benda.
4.
Kepmen
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI. No.KEP-03/MENKLH/II/1991, Polusi
udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energy dan/atau
komponen lain ke udara oleh kegiatan manusi atau proses alam, sehingga kualitas
udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Dasar-dasar
penekanan dituangkan beberapa kriteria dalam definisi ini untuk melengkapi
batasan-batasan terhadap pokok-pokok pengertian polusi udara.
1. Ekosistem
Udara
Melalui ekologi
kita ketahui bahwa udara merupakan salah satu unsur dari sistem ekologi yang
luas, yang merupakan salah satu kelompok unsur-unsur abiotik. Unsur abiotik
(atmosfer, hidrosfer, litosfer) yang tergolong sebagai salah satu lingkungan
fisik, di samping unsur tanah dan air yang kita kenal. Baik tanah, air, maupun
udara dengan berbagai unsur lingkungan lain (biotik) . Unsur biotik (manusia,
hewan, tumbuhan-tumbuhan, mikroorganisme) yang secara alamiah memiliki suatu
interaksi yang kompleks.
2. Sumber
pencemaran terhadap perubahan sistem udara
Sumber-sumber
pencemaran karena tangan manusia saat ini terus bertambah mulai dari pembakaran
industri, pembakaran bahan-bahan bakar pada alat transportasi, sampai
pembakaran sampah. Bahan-bahan buangan ke dalam udara akan memberikan pengaruh
terhadap kelestarian, stabilitas, dan kualitas lingkungan udara, sehingga
timbul fenomena efek rumah kaca (green house effects).
Berikut
ini adalah pengaruh dari green house effects.
a. Bertambahnya
kadar CO2 dalam udara. GAS CO2 mempunyai pengaruh penyerapan energi radiasi
sinar matahari.
b. Pengaruh
partikel-partikel terhadap keseimbangan panas permukaan “bumi-atmosfer”.
c. Pengaruh
perubahan cuaca/iklim karena pemborosan penggunaan tenaga.
3. Jenis
pencemaran udara dan akibatnya
Pertumbuhan
penduduk yang pesat meningkatkan semua keperluan hidup. Keperluan hidup ini
terus berkembang berkat adanya kemajuan-kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi
ini selain memberi kemudahan dan kenikmatan ternyata juga menimbulkan sejumlah
masalah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh manusia akibat kemajuan
teknologi adalah pencemaran. Pengertian dari pencearan ini menunjukan adanya
ketidak seimbangan suatu lingkungan. Peristiwa pencemaran ini mempunyai tiga
hal
pokok yaitu: (1) lingkungan yang
terkena pencemaran adalah lingkungan hidup; (2) yang terkena dampak, yaitu
makhluk yang penghuninya oleh makhluk hidup (manusia). Pada saat ini polusi
telah menimbulkan kekhawatiran bagi manusia, terutama bagi mereka yang
bertempat tinggal di kota-kota besar dan di kawasan industri. Menurut para
meteoreologi mangatakan bahwa “plusi udara tidak hanya meliputi kota-kota besar
saja, tetapi juga telah meliputi keseluruhan atmosfer bumi.”
Berdasarkan
sumbernya, pencemaran udara dibagi menjadi dua:
1.
Aktivitas Manusia.
a.
Berasal dari industri dan pertambangan
(bahan kimia, minyak bumi, pengolahan tambang).
b. Berasal
dari kendaraan bermotor (gas, CO, CO2, NO, Karbon hidrokarbon).
c. Oleh
akses pembangunan
d.
Berasal dari pembakaran segala
bahan-bahan buangan (sampah dan lain-lain).
Berasarkan partikelnya, pencemaran udara
dibagi menjadi empat.
1) Debu
yang mengakibatkan fibrosis didalam paru-paru (debu silica).
2) Debu-debu
karbon.
3) Debu-debu
yang menimbulkan alergi (debu kayu, debu organik).
4) Debu-debu
yang menimbulkan iritan (asam-asam, alkali fluoride, dan kromat).
Berikut ini adalah akibat yang ditimbulkan
dari pencemaran udara.
1.
Menurut fisiologisnya. Pencemaran udara
dapat menimbulkan keradangan terhadap peradangan saluran pernapasan.
2.
Terhadap lingkungan.
3.
Terhadap masyarakat. Pencemaran udara di
masyarakat dapat berupa gas/uap dan juga partikel-partkel/debu. Pencemaran
udara berupa gas dapat menyebabkan infeksi pernapasan akut., bronchitis kronis,
bronchial asthma, dan kanker paru. Pencemaran udara dari bahan partikel dapat
menyebabkan pharyngitis, alergi iritan, dan lain-lain.
E.
PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA
Pokok penanggulangan, pada prinsipnya
pencemaran udara dapat ditempuh menjadi empat pokok penanggulangan yang masing
masing bersifat sebagai suatu pendekatan.
1.
Pendekatan teknologi. Pendekatan
teknolohi ditunjukan kepada faktor sumber emisi beserta sesuatu yang menjalin
menjadi subsistem. Berikut ini adalah tindakan pendekatan teknologi.
a.
Mengembangkan jalan bay pass pada
kendaraan umum maupun pengembangan sarana jalan yang lain.
b.
Mengharuskan industri besar melakukan
“in plant treatment’’ sebelum water effluent maupun indusrtial waste product.
2.
Pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif
merupakan tindakan yang melibatkan masyarakat untuk berprestasi dalam mmebina
dan memelihara kebersihan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya dan
menghindari pendirian industri yang bertentangan dengan binder-ordinasi.
Pendekatan edukatif dlakukan dan diperkembangkan untuk membina serta memberikan
penerangan kepada masyarakat dengan memotivasi maupun membangkitkan kesadaran
masyarakat untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Terdapat
beberapa komponen kualitas fisik udara dalam ruangan. Beberapa parameter
kualitas udara dalam ruangan antara lain meliputi:
Suhu udara sangat berperan terhadap kenyamanan kerja. Sebagaimana kita
ketahui, tubuh manusia menghasilkan panas yang digunakan untuk metabolisme
basal dan muskular, namun dari semua energi yang dihasilkan tubuh hanya 20 %
saja dipergunakan dan sisanya akan dibuang ke lingkungan. Variasi suhu udara
tubuh dengan ruangan memungkinkan terjadinya pelepasan suhu tubuh, sehingga
tubuh merasa nyaman. Sebaliknya suhu ruangan yang tinggi merupakan beban
tambahan bagi seseorang yang sedang bekerja.
Untuk melakukan penilaian suhu suhu udara ruangan, pada umumnya
dibedakan menjadi dua yaitu suhu basah dimana pengukuran dilakukan jika udara
mengandung uap air, dan suhu kering bilamana udara sama sekali tidak mengandung
uap air. Pembacaannya dilakukan dengan termometer sensor kering dan sensor
basah. Kisaran suhu kering 22°- 25°C. Bagi pekerja dengan beban kerja ringan
kisaran suhu dapat lebih luas yaitu 20°-25°C.
Kelembaban
udara dihitung dari perbandingan suhu basah dan suhu kering (persen) dengan demikian
kedua ukuran ini saling berkaitan. Kombinasi suhu dan kelembaban udara yang
tepat akan menciptakan kenyamanan ruangan, sebaliknya kombinasi keduanya dapat
pula memperburuk kondisi udara ruangan. Kelembaban relatif udara yang rendah,
yaitu kurang dari 20% dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir membran.
Sedangkan kelembaban yang tinggi pada suhu tinggi dapat meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme dan pelepasan folmaldehid dari material bangunan.
Agar terpenuhi kenyamanan dengan kelembaban relatif udara dengan besaran
sekitar 65%, sangat layak dipertimbangkan adanya penggunaan AC.
Kecepatan aliran udara mempengaruhi gerakan
udara dan pergantian udara dalam ruang. Besar kecepatan aliran udara yang
nyaman, sekitar 0,15 – 1,5 m /detik.
Sedangkan kecepatan udara kurang dari 0,1 m/dtk atau lebih rendah
menjadikan ruangan tidak nyaman karena tidak ada gerakan udara, sebaliknya
kecepatan udara terlalu tinggi akan menyebabkan tarikan dingin dan atau
kebisingan di dalam ruangan.
Kebersihan udara berkaitan dengan keberadaan
kontaminasi udara baik kimia maupun mikrobiologi. Sistem ventilasi AC umumnya
diperlengkapi dengan saringan udara untuk mengurangi atau menghilangkan
kemungkinan masuknya zat-zat berbahaya ke dalam ruangan. Untuk ruangan
pertemuan atau gedung-gedung dimana banyak orang berkumpul dan ada kemungkinan
merokok, dibuat suatu perangkat hisap udara pada langit-langit ruangan
sedangkan lubang hisap jamur dibuat dilantai dengan cenderung menghisap debu.
Bau dapat menjadi petunjuk keberadaan suatau
zat kimia berbahaya seperti Hydrogen Sulfida, Amonia dll. Selain itu bau juga
dihasilkan oleh berbagai proses biologi oleh mikroorganisme. Kondisi ruangan
yang lembab dengan suhu tinggi dan aliraudara yang tenang biasanya menebarkan
bau kurang sedap karena proses pembusukan oleh mikroorganisme.
Ventilasi merupakan salah satu faktor yang
penting dalam menyebabkan terjadinya Sick Building Syndrome. Menurut standar
WHO, luas ventilasi ruangan yang kurang dari 10% atau ventilation rate kurang
dari 20 CFM OA memberikan risiko yang besar untuk terjadinya gejala SBS.
Ventilation rate yang baik untuk suatu gedung atau ruangan adalah 25 -50 CFM OA
per penghuni. Ventilasi yang paling ideal untuk suatu ruangan apabila ventilasi
dalam keadaan bersih, luas memenuhi syarat, sering dibuka, adanya cross
ventilation sehingga tidak menyebabkan adanya dead space dalam ruangan.
Ketidakseimbangan antara ventilasi dan pencemaran udara merupakan salah satu
sebab terbesar gejala SBS.
Sistem pencahayaan ruangan terdiri dari dua
macam yaitu pencahayaan alami (sinar matahari) dan pencahayaan buatan (lampu).
Faktor pencahayaan penting berkaitan dengan perkembangbiakan mikro organisme
dalam ruangan. Sinar matahari yang mengandung ultra violet dapat membunuh
kuman-kuman sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat.
Partikulat RSP ( Respirable Suspended
Particulate ) adalah partikulat atau fiber yang melayang-layang diudara, dan
mempunyai ukuran cukup kecil untuk dapat dihirup oleh manusia. Partikulat ini
meliputi semua materi baik fisik maupun kimia, dan dalam bentuk cair maupun
padat, atau kedua-duanya. Umumnya partikulat berdiameter kurang dari 10m3. Partikulat
kecil ini bisa berasal dari material gedung, alat¬alat pembakaran, aktivitas
penghuni gedung, dan infiltrasi dari sumber¬sumber partikulat diluar gedung.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download DISINI
Terimakasih, Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya para pembaca blog saya ini
Akhir kata Wassalammualaikum Wr. Wb.
Senin, April 16
Posted in |
Pengetahuan
|
9 Comments »